VIVAnews - Korban akibat ledakan meteor di wilayah Ural, Chelyabinsk, Rusia, Jumat pagi waktu setempat terus meningkat.
Selain menghancurkan jendela, atap rumah serta gedung, ledakan benda langit ini melukai lebih dari 900 orang. Sesaat ledakan terjadi, jumlah korban luka-luka disebutkan mencapai 500 orang.
Menteri Kesehatan Daerah, Marina Mokvicheva di Chelyabinsk menyebutkan 985 orang luka-luka membutuhkan bantuan medis, sedangkan 43 orang dirawat di rumah sakit. Kota Chelyabinsk sendiri berpenduduk 1,1 juta orang.
Dokter pada salah satu klinik mengatakan pada situs berita lokal 74.ru, sebagian besar korban terluka akibat terkena potongan kaca yang pecah dan berterbangan.
Meski korban luka hampir mencapai 1000 orang, Presiden Rusia, Vladimir Putin bersyukur, benda langit tersebut tidak jatuh di pemukiman penduduk.
"Terima kasih Tuhan, benda besar tidak jatuh di daerah penduduk. Namun masih ada orang yang terluka," kata Putin dilansir Washingtonpost, Jumat 15 Febuari 2013.
"Kami harus berpikir tentang bagaimana membantu orang-orang. Itu harus segera dilakukan," tambahnya.
Dalam pernyataannya, Putin mengungkapkan di Chelyabinsk terdapat lebih dari 297 apartemen, 12 sekolah serta beberapa fasilitas pelayanan sosial dan sejumlah perusahaan industri yang rusak.
Untuk membantu warga, Kementerian Dalam Negeri Rusia mengerahkan 10 ribu polisi untuk menangani insiden tersebut.
Pasca insiden tersebut, Gubernur wilayah Chelyabinsk, Mikhail Yurevich, mengkhawatirkan suhu yang dingin. Sebagai informasi, saat insiden terjadi, suhu tercatat 23 derajat Fahrenheit pada siang hari Jumat, temperatur pada malam hari diperkirakan lebih rendah.
"Tugas utama kami sekarang adalah untuk mempertahankan panas di kantor dan rumah yang jendelanya hancur. Ini untuk mencegah pembekuan sistem pemanas," katanya.
Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia memperkirakan meteor tersebut beratnya sekitar 10 ton dan meluncur dengan pada kecepatan 10-12 mil per detik saat hancur. Kemudian para pencari menemukan lubang melingkar 15-20 kaki di sebuah danau sebelah barat Chelyabinsk.
Insiden Jumat pagi ini diperbandingkan peristiwa sejenis di Rusia pada 1908, yang dikenal dengan peristiwa Tunguska.
Pada peristiwa seabad lalu tersebut, sebuah meteor meledak di atas wilayah Siberia terpencil, sekitar lebih dari 1000 mil timur Chelyabinsk. Peristiwa ini meratakan hampir 1000 mil persegi hutan. (umi)
Selain menghancurkan jendela, atap rumah serta gedung, ledakan benda langit ini melukai lebih dari 900 orang. Sesaat ledakan terjadi, jumlah korban luka-luka disebutkan mencapai 500 orang.
Menteri Kesehatan Daerah, Marina Mokvicheva di Chelyabinsk menyebutkan 985 orang luka-luka membutuhkan bantuan medis, sedangkan 43 orang dirawat di rumah sakit. Kota Chelyabinsk sendiri berpenduduk 1,1 juta orang.
Dokter pada salah satu klinik mengatakan pada situs berita lokal 74.ru, sebagian besar korban terluka akibat terkena potongan kaca yang pecah dan berterbangan.
Meski korban luka hampir mencapai 1000 orang, Presiden Rusia, Vladimir Putin bersyukur, benda langit tersebut tidak jatuh di pemukiman penduduk.
"Terima kasih Tuhan, benda besar tidak jatuh di daerah penduduk. Namun masih ada orang yang terluka," kata Putin dilansir Washingtonpost, Jumat 15 Febuari 2013.
"Kami harus berpikir tentang bagaimana membantu orang-orang. Itu harus segera dilakukan," tambahnya.
Dalam pernyataannya, Putin mengungkapkan di Chelyabinsk terdapat lebih dari 297 apartemen, 12 sekolah serta beberapa fasilitas pelayanan sosial dan sejumlah perusahaan industri yang rusak.
Untuk membantu warga, Kementerian Dalam Negeri Rusia mengerahkan 10 ribu polisi untuk menangani insiden tersebut.
Pasca insiden tersebut, Gubernur wilayah Chelyabinsk, Mikhail Yurevich, mengkhawatirkan suhu yang dingin. Sebagai informasi, saat insiden terjadi, suhu tercatat 23 derajat Fahrenheit pada siang hari Jumat, temperatur pada malam hari diperkirakan lebih rendah.
"Tugas utama kami sekarang adalah untuk mempertahankan panas di kantor dan rumah yang jendelanya hancur. Ini untuk mencegah pembekuan sistem pemanas," katanya.
Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia memperkirakan meteor tersebut beratnya sekitar 10 ton dan meluncur dengan pada kecepatan 10-12 mil per detik saat hancur. Kemudian para pencari menemukan lubang melingkar 15-20 kaki di sebuah danau sebelah barat Chelyabinsk.
Insiden Jumat pagi ini diperbandingkan peristiwa sejenis di Rusia pada 1908, yang dikenal dengan peristiwa Tunguska.
Pada peristiwa seabad lalu tersebut, sebuah meteor meledak di atas wilayah Siberia terpencil, sekitar lebih dari 1000 mil timur Chelyabinsk. Peristiwa ini meratakan hampir 1000 mil persegi hutan. (umi)
VIVAnews - Sebagian wilayah Rusia dihujani meteor,
Jumat pagi 15 Februari 2013 waktu setempat. Meteorit ini kemudian
melukai sekitar 1.200 warga, terutama di wilayah Chelyabinsk.
Laporan kementerian setempat, sekitar 50 orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka cukup parah, seperti dikutip dari laman RIA Novosti. Sebagian besar warga terluka karena pecahan kaca.
Sejumlah warga setempat sempat merekam kejadian tersebut dan mengunduhnya ke laman youtube. salah satu video bisa anda lihat di tautan ini.
Presiden Vladimir Putin langsung memerintahkan pejabat untuk segera menyediakan bantuan kepada warga yang terkena dampak hujan meteor ini.
"Semua warga melihat benda bersinar jatuh dari langit. Sangat terang," kata seorang guru di Chelyabinsk kepada RIA Novosti.
Menurut pejabat Rusia, Elena Smirnykh, hujan meteorit tersebut berasal dari satu meteor saja. Karena bergesekan dengan atmosfer bumi, meteor tersebut pecah menjadi bagian-bagian kecil. (ren)
Laporan kementerian setempat, sekitar 50 orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka cukup parah, seperti dikutip dari laman RIA Novosti. Sebagian besar warga terluka karena pecahan kaca.
Sejumlah warga setempat sempat merekam kejadian tersebut dan mengunduhnya ke laman youtube. salah satu video bisa anda lihat di tautan ini.
Presiden Vladimir Putin langsung memerintahkan pejabat untuk segera menyediakan bantuan kepada warga yang terkena dampak hujan meteor ini.
"Semua warga melihat benda bersinar jatuh dari langit. Sangat terang," kata seorang guru di Chelyabinsk kepada RIA Novosti.
Menurut pejabat Rusia, Elena Smirnykh, hujan meteorit tersebut berasal dari satu meteor saja. Karena bergesekan dengan atmosfer bumi, meteor tersebut pecah menjadi bagian-bagian kecil. (ren)
Foto: (REUTERS/OOO Spetszakaz)
9 komentar
w.o.w sob heeee
Replysaya dengar beritanya juga seperti itu sob,...benar2 fenomena alam yang cukup berbahaya hal semacam ini tak bisa di hindari dengan cara apa pun selain kembali ke sang pencipta kita dan kita berdoa semoga musibah ini tidak datang ke tempat kita,rusia terkenal sebagai negara komunis yang banyak menindas kaum muslimin selama era perang kaukasus dulu,dan ini bisa jadi adalah azhab buat mereka,....Allah memang maha Adil
ReplyAllahu a'lam bishowab
ReplyNice deh bro, saya numpang nyimak sekalian absen ajah :)
ReplyMkasih Bos atas kunjungan + komentarnya :)
Replynice info gaaan .. ia beritanya sepert itu saya dengar juga ...
Replyknp mereka tidak bs memprediksi ya?
ReplySaya pernah baca berita tentang ini kemarin tapi saya udah lupa saya baca dimana tapi kalau nda salah, saya pernah baca di viva.co.id sob. Makasih ya atas informasinya dan kalau ada waktunya, berkunjung juga ke blog saya ya,..... :D
Reply888casino: All About Us - Casino News
Reply888casino is the latest online 실시간라이브바카라 casino to enter the US market. The company is ㅅ ㅇㅌ 추천 licensed by the Government of 하이 포커 Curacao, and owned 심바먹튀 by 토토 분석 사이트 Gaming
Post a Comment
Kotak komentar ini tidak memakai "Verifikasi Kata", jadi gunakanlah dengan bijak.