Sewaktu Membeli Martabak Telur
Kejadianya dirumah si Kentong. Sekilas info: orang tua Kentong menjual martabak telur. Selesai memarkir di rumah makan "Ikan Bakar", si Hamid mampir kerumah Kentong yang kebetulan sekali ada Ane disitu. Setelah berbasa-basi, ngobrol ngalor-ngidul, bercanda, saling ceng-cengan akhirnya Hamid pun mau pamit untuk pulang kerumahnya karena malam memang sudah larut. Tapi sebelum pulang Hamid memesan martabak telur dahulu. Setelah pesanannya matang Dia (Hamid) pun memasukan sendiri martabaknya ke kantong plastik bening kemudian Dia mengankat kantong plastik itu, mungking untuk meminta karet gelang yang akan di pakainya untuk mengikat plastik tersebut. Aneh bin ajaib....
.semua martabak telur yang ada di dalam kantong tersebut berjatuhkan ke lantai dengan mengeluarkan suara "plek....plek....plek....". Ane pun sampai tertawa terbahak-bahak melihat kejadian yang spontan tersebut. Sedangkan Hamid Ane lihat wajahnya cemberut kuadrat sambil memunguti martabak-martabaknya.
.semua martabak telur yang ada di dalam kantong tersebut berjatuhkan ke lantai dengan mengeluarkan suara "plek....plek....plek....". Ane pun sampai tertawa terbahak-bahak melihat kejadian yang spontan tersebut. Sedangkan Hamid Ane lihat wajahnya cemberut kuadrat sambil memunguti martabak-martabaknya.
Kejadian lucu sewaktu bermain interkom.
Tidak berapa lama Ucok muncul di belakang rumah Ane, sekedar info: kamar Ane memang terletak di bagian belakang rumah. Dia (Ucok) bertanya tentang cewek yang tadi baru dia ajak ngobrol. Kami pun menjawab semua pertanyaannya. Apes-nya, dia minta di antar kerumah tuh cewek. Yang membuat Kami terpaksa berbohong agar dia mengurungkan niatnya untuk berkunjung kerumah tuh cewek. Alhamdulillah dia pun akhirnya mengerti (walaupun penjelasannya itu semua bohong).
Saran:
Jangan sekali- kali Ente berbohong. Karena sekali Ente berbohong maka Ente akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan yang pertama.
1 komentar:
Bagaimana kisahnya, kimiw ga?
ReplyPost a Comment
Kotak komentar ini tidak memakai "Verifikasi Kata", jadi gunakanlah dengan bijak.